Seni rupa dibangun oleh sejumlah unsure yang membentuk
kesatuan yang padu sehingga karyanya dapat dinikmati secara utuh.
Unsur-unsur dasar karya seni rupa adalah unsur-unsur yang
digunakan untuk mewujudkan sebuah karya seni rupa. Unsur-unsur ini diantaranya
antara lain adalah titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur, dan
gelap terang.
1). Titik
Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar. Titik dapat
melahirkan suatu wujud dari ide-ide atau gagasan yang kemudian akan melahirkan
garis, bentuk, atau bidang. Teknik lukisan yang menggunakan kombinasi berbagai
variasi ukuran dan warna titik dikenal dengan sebutan Pointilisme.


2). Garis
Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus,
lengkung, panjang, pendek, horizontal, vertikal, diagonal, berombak,
putus-putus, patah-patah, spiral dan Iain-Iain. Kesan yang ditimbulkan dari
macam-macam garis dapat berbeda-beda, misalnya garis lurus berkesan tegak dan
keras, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, garis patah-patah berkesan
kaku, dan garis spiral berkesan lentur.
Garis dapat juga memberikan kesan watak tertentu sehingga
dapat digunakan sebagai perlambangan, seperti:
- Garis tegak melambangkan
keagungan, kestabilan;
- Garis miring
mengingatkan pada kegoncangan, tidak stabil, gerak;
- Garis tegas,
kuat, terpatah-patah mengesankan kekuatan;
- Garis halus,
melengkung-lengkung berirama mengesankan kelembutan, kewanitaan.
Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi:
- Garis nyata,
merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung.
3). Bidang
Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu
bentuk sehingga membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang
mempunyai sisi panjang dan lebar, serta memiliki ukuran.


4). Bentuk
Bentuk juga dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
a. Bentuk geometris
Bentuk geometris merupakan bentuk yang terdapat pada ilmu
ukur meliputi:
- Bentuk kubistis,
contohnya kubus dan balok.
- Bentuk silindris,
contohnya tabung, kerucut, dan bola.
b. Bentuk nongeometris
Bentuk nongeometris berupa bentuk yang
meniru bentuk alam, misalnya manusia, tumbuhan,
dan hewan.
5). Ruang
Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang dalam
bentuk nyata, misalnya ruangan pada kamar, ruangan pada patung. Ruang dalam
bentuk khayalan (ilusi), misalnya ruangan yang terkesan dari sebuah lukisan.

6). Warna
Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut
warna. Warna dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari
warna apapun, meliputi warna merah, kuning, dan biru.
Warna sekunder merupakan campuran dari warna primer.
Contoh:
· merah
+ kuning : jingga
· biru
+ kuning : hijau
· merah
+ biru : ungu
Warna tertier merupakan hasil campuran antara warna primer
dan warna sekunder.
Contoh:
· kuning
+ hijau : kuning kehijau-hijauan
· biru
+ ungu : ungu kebiruan
· jingga
+ merah : jingga kemerahan
Selain jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral,
yaitu warna putih dan hitam.

7). Tekstur
Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau
permukaan benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat
permukaan yang berbeda. Tekstur dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur
semu. Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan.
Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan
perabaan.


Suatu objek bisa memiliki intensitas cahaya yang berbeda
pada setiap bagiannya. Demikian pula pada karya seni rupa. Seperti lukisan
pemandangan alam. Adanya perbedaan intensitas cahaya akan menimbulkan kesan
mendalam.


Were³3eer espass e³eeer re43
BalasHapus